Breaking News
Loading...
  • New Movies
  • Recent Games
  • Tech Review

Recent Post

Tuesday 30 April 2013
Download Euro Truck Simulator 2

Download Euro Truck Simulator 2

Euro Truck Simulator 2 menampilkan 3 merek truk resmi yang sebelumnya tidak ada di Euro Truck Simulator. Ketiga merek tersebut adalah Scania, Renault, dan MAN. Untuk truk dari Volvo, DAF, Iveco, dan Mercedes masih tetap ada, tapi menggunakan nama Valian, DAV, Ivedo, dan Majestic. Dua fitur yang terlihat jelas peningkatannya dibandingkan seri pertama adalah dari sisi grafis dan handling-nya. Dari sisi handling, Euro Truck Simulator 2 menyajikan kesan pengendalian truk yang lebih nyata. Saat tanjakan dan turunan akan terasa nyata, terutama apabila Anda menggunakan setir.

Dari sisi grafis, sepertinya SCS Software sebagai pengembangannya mengambil engine grafis yang dipakau di Scania Truck Driving Simulator. Selain itu, Anda juga akan melihat berbagai detail yang berbeda saat Anda mulai berkendara di Jerman dan begitu Anda masuk ke wilayah Perancis, akan ada perbedaan ranbu lalu lintas, gedung, plat mobil, pemandangan, dan hal laun yang merupajan ciri khas negara tersebut. Panduan dari GPS-nya pun terlihat lebih nyaman karena sudah dalam format 3D.

Namun, sama seperti seri-seri sebelumnya, Euro Truck Simulator 2 belum menawarkan sebuah gameplay yang baru. Game ini masih menyajikan gameplay yang sama, yaitu mengantarkan trailer dari satu kota ke kota lainnya. Kekurangan lainnya adalah masih cukup banyak terdapat bug di dalamnya. Euro Truck Simulator 2 baru dirilis ke publik pada 19 Oktober 2012. Seminggu setelahnya, pihak SCS Software sudah merilis patch-nya yang kedua.

Genre                       : Driving Simulator
Perusahaan               : SCS Software
Website                    : www.eurotrucksimulator2.com
Kebutuhan Minimum : Windows XP/Vista/7, Processor 2 GHz, RAM 2 GB, GeForce 7600 GT 256 MB, HDD 2 GB
Multiplayer               : Tidak
Plus                          : Penggambaran grafis yang detail
Minus                       : Belum ada gameplay baru

Bagi yang mau download silahkan klik link di bawah ini.
Download
no image

Download Combat Mission : Fortress Italy



Combat Mission adalah sebuah seri game yang terbilang sukses. Semenjak dirilis pada tahun 2000 dengan nama Combat Mission : Beyond Overlord, kini seri Combat Mission sudah mencapai serinya yang ke 7, yaitu Combat Mission : Fortress Italy. Combat Mission adalah game dengan genre campuran antara turn based strategy dan real time dengan sistem permainan yang disebut dengan Wego, yaitu pemain memberikan perintahnya saat pause dan saat permainan dimulai, pemain tidak bisa lagi mengintervensi.

Combat Mission : Fortress Italy mengambil lokasi tempat di wilayah Sisilia italia pada waktu Perang Dunia II. Di game ini, semua persenjataan yang digunakan saat PD II disajikan secara lengkap.

Dari sisi grafis, bagi Anda yang pertama kali memainkannya mungkin terlihat agak aneh, terutama saat kameranya menggunakan bird's eye view atau dilihat dari atas. Wilayah pertempuran akan terlihat seperti berada di dalam kotak pasir.

Combat Mission : Fortress Italy merupakan seri pertama yang menggunakan engine CMX 2.0. Engine baru ini menampilkan fitur yang membantu saat permainan, misalnya dengan mengklik salah satu icon, unit akan turut pula menyalakan icon unit lainnya yang berada dalam satu pleton. Interface untuk pergerakan, pertarungan, serta aksi khusus masih bisa diakses melalui menu atau hotkey, tapi juga bisa dipindahkan.

Dari sisi permainan, selain melawan komputer, pemain juga bisa melawan pemain lain melalui jaringan atau melalui PBEM (Play by e-mail). Bagi yang pertama kali bermain, pasti akan mengalami kesulitan memngingat betapa kompleks dan detailnya game ini. Namun, jangan khawatir karena disediakan manual yang lengkap dalam format PDF saat Anda menginstalnya.

Download
Friday 26 April 2013
no image

Asal Mula Nama Pondok Gede

Pada tahun 1775 seorang Belanda bernama Pendeta Johannes Hooyman membangun sebuah gedung dengan selera campur aduk antar gaya Eropa dengan corak Jawa. Dituturkan oleh penulis Belanda bahwa interiornya dibuat dengan selera tinggi, kusen pintu dan jendela diberi ukiran indah serta langit-langit dan dindingnya diperelok dengan figura artifisial. Karena rumah ini besar, sekalipun pemiliknya merendah dengan menyebut Pondok, tetapi masyarakat setempat memanggil langoed tersebut sebagai Pondok Gede. Keberadaan Hooyman tidak banyak diceritakan dalam sejarah Pondok Gede. Seperempat abad kemudian kepemilikan langoed Pondok Gede ini jatuh ke tanganLendeert Miero. Dan ini orang yang aneh alias kontroversial.

Tuan tanah Lendeert Miero alias Juda Leo Ezekiel adalah orang Yahudi asal Polandia yang ikut mencari nafkah di Betawi. Ia datang ke Betawi dalam keadaan lontang-lantung. Diceritakan, Miero pertama kali datang ke Indonesia tahun 1775 sebagai seorang yang miskin karena hanya menjadi prajurit kecil untuk kerajaan Hindia Belanda.

Saat itu, Miero menyembunyikan identitasnya sebagai bangsa Yahudi. Pasalnya Belanda yang kala itu dinakhodai oleh dua perusahaan eksplotasi terbesarnya, the Dutch East India Company (VOC) dan the Dutch West Indian Company (WIC), melarang adanya bangsa Yahudi untuk bekerja.

Kondisi tersebut disembunyikan oleh Miero selama puluhan tahun hingga pada akhirnya, di tahun 1728, Miero membongkar identitasnya tepat setelah Belanda mengijinkan orang Yahudi berkongsi dalam perekonomian dan pemerintahan mereka. Sejak saat itu, nasib Miero mulai berubah drastis. Ia mulai membangun kerajaan bisnisnya dengan menjadi seorang juragan emas sekaligus rentenir di Batavia. Ia memiliki toko di Molenvliet West (sekarang menjadi Jl.Gajah Mada) Jakarta Pusat dan satu rumah mewah (kini menjadi gedung arsip nasional).

Layaknya seorang rentenir, sikap dan perilaku Miero yang cenderung judes dan kejam tidak disukai warga Batavia. Menurut catatan di buku tersebut, istilah kata 'judes' sendiri sebenarnya disebabkan oleh kebencian warga terhadap Miero. Kata judes disebut berasal dari kata 'Judas' yang memang identik dengan orang Yahudi.

Meski begitu, kerajaan bisnis Miero terus berkembang. Dari hasil berdagang, ia berhasil membeli sebidang tanah luas di Pondok Gede lengkap dengan rumah besar yang dibangun oleh pemilik pertamanya, Johannes Hooyman. Konon nama wilayah Pondok Gede itu sendiri berasal dari rumah tersebut.

Setelah hidup sukses, kerjanya sehari-hari hanya bersenang-senang dan berpesta. Salah satu kesenangan Lendeert adalah mengundang ratusan tamu bukan untuk merayakan hari ulang tahunnya melainkan hari kepedihannya.


Rupanya di masa mudanya ia pernah menjalani hidup susah, ia pernah jadi opas jaga atau centeng. Suatu hari ia sedang apes, kedapatan tidur nyenyak waktu jam kerja sehingga mendapat hukuman sebanyak 50 kali sabetan rotan di pantatnya. Cambukan ini dianggap pemicu untuk segera lepas landas dari kemiskinan.


Sekalipun memiliki rumah di Betawi, tetapi ia sering mengunjungi istananya di Pondok Gede. Orang setempat menyebutnya pondok yang gede sehingga kawasan itu terkenal dengan nama Pondok Gede. Lendeert meninggal dalam usia 79 tahun dan dimakamkan di samping rumahnya di Pondok Gede. Tetapi makam itu dibongkar dan dijadikan rumah hunian penduduk. Bahkan nisannyapun dicongkel untuk umpak-umpak rumah. 


Sebenarnya, Pondok Gede hendak dipugar oleh Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta. Survei arkeologi pernah dilaksanakan pada Januari 1988. Dari survei itu diketahui bahwa luas tanah mencapai 325 hektar, semula merupakan perkebunan sereh. Setelah berpindah tangan ke CV Handel, beralih menjadi perkebunan karet. Pada 1946 berpindah tangan lagi ke NV Pago Rado dan pada 1962 dibeli oleh TNI AU (Inkopau). Menurut laporan survei tersebut, Pondok Gede banyak dikunjungi wisatawan mancanegara terutama dari Australia dan Belanda.

Pada 1987 Inkopau pernah menulis surat kepada Gubernur DKI Jakarta. Isinya tentang rencana pembangunan pusat rekreasi dan perbelanjaan di areal Pondok Gede. Disebutkan, bangunan kuno itu akan dilestarikan bahkan akan merupakan sentra dari taman rekreasi. Nyatanya, uang mengubah segalanya, bangunan kuno bernilai historis itu lenyap pada 1992 dirobohkan untuk dijadikan Mal, yang sekarang kita kenal dengan Mal Pondok Gede. Banyak pihak yang menyayangkan pembongkaran tersebut, tetapi siapa perduli dengan sejarah. Hanya namanya saja yang tetap abadi, sebagai nama jalan penghubung wilayah Jakarta dengan Jawa Barat.

no image

Biografi Teuku Markam - Penyumbang Emas Monas

Teuku Markam turunan uleebalang, ia adalah penyumbang terbesar dari emas Monas. Lahir tahun 1925. Ayahnya Teuku Marhaban. Kampungnya Seuneudon dan Alue Capli, Panton Labu Aceh Utara. Sejak kecil Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu. Ketika usia 9 tahun, Teuku Marhaban meninggal dunia. Sedangkan ibunya telah lebih dulu meninggal. Teuku Markam kemudian diasuh kakaknya Cut Nyak Putroe. Sempat mengecap pendidikan sampai kelas 4 SR (Sekolah Rakyat). Teuku Markam tumbuh lalu menjadi pemuda dan memasuki pendidikan wajib militer di Koeta Radja (Banda Aceh sekarang) dan tamat dengan pangkat letnan satu. Teuku Markam bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dan ikut pertempuran di Tembung, Sumatera Utara bersama-sama dengan Jendral Bejo, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin dan lain-lain.

Selama bertugas di Sumatera Utara, Teuku Markam aktif di berbagai lapangan pertempuran. Bahkan ia ikut mendamaikan clash antara pasukan Simbolon dengan pasukan Manaf Lubis. Sebagai prajurit penghubung, Teuku Markam lalu diutus oleh Panglima Jenderal Bejo ke Jakarta untuk bertemu pimpinan pemerintah. Oleh pimpinan, Teuku Markam diutus lagi ke Bandung untuk menjadi ajudan Jenderal Gatot Soebroto. Tugas itu diemban Markam sampai Gatot Soebroto meninggal dunia. Adalah Gatot Soebroto pula yang mempercayakan Teuku Markam untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Waktu itu, Bung Karno memang menginginkan adanya pengusaha pribumi yang betul-betul mampu menghendel masalah perekonomian Indonesia. Tahun 1957, ketika Teuku Markam berpangkat kapten (NRP 12276), kembali ke Aceh dan mendirikan PT Karkam. Ia sempat bentrok dengan Teuku Hamzah (Panglima Kodam Iskandar Muda) karena "disiriki" oleh orang lain. Akibatnya Teuku Markam ditahan dan baru keluar tahun 1958. Pertentangan dengan Teuku Hamzah berhasil didamaikan oleh Sjamaun Gaharu.


Keluar dari tahanan, Teuku Markam kembali ke Jakarta dengan membawa PT Karkam. Perusahaan itu dipercaya oleh Pemerintah RI mengelola pampasan perang untuk dijadikan dana revolusi. Selanjutnya Teuku Markam benar-benar menggeluti dunia usaha dengan sejumlah aset berupa kapal dan beberapa dok kapal di Palembang, Medan, Jakarta, Makassar, Surabaya. Bisnis Teuku Markam semakin luas karena ia juga terjun dalam ekspor - impor dengan sejumlah negara. Antara lain mengimpor mobil Toyota Hardtop dari Jepang, besi beton, plat baja dan bahkan sempat mengimpor senjata atas persetujuan Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Presiden.
Komitmen Teuku Markam adalah mendukung perjuangan RI sepenuhnya termasuk pembebasan Irian Barat serta pemberantasan buta huruf yang waktu itu digenjot habis-habisan oleh Soekarno. Hasil bisnis Teuku Markam konon juga ikut menjadi sumber APBN serta mengumpulkan sejumlah 28 kg emas untuk ditempatkan di puncak Monumen Nasional (Monas). Sebagaimana kita tahu bahwa proyek Monas merupakan salah satu impian Soekarno dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Peran Teuku Markam menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tidak kecil berkat bantuan sejumlah dana untuk keperluan KTT itu.


Teuku Markam termasuk salah satu konglomerat Indonesia yang dikenal dekat dengan pemerintahan Soekarno dan sejumlah pejabat lain seperti Menteri PU Ir Sutami, politisi Adam Malik, Soepardjo Rustam, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin, Suhardiman, pengusaha Probosutedjo dan lain-lain. Pada zaman Soekarno, nama Teuku Markam memang luar biasa populer. Sampai-sampai Teuku Markam pernah dikatakan sebagai kabinet bayangan Soekarno.


Sejarah kemudian berbalik. Peran dan sumbangan Teuku Markam dalam membangun perekonomian Indonesia seakan menjadi tiada artinya di mata pemerintahan Orba. Ia difitnah sebagai PKI dan dituding sebagai koruptor San Soekarnoisme. Tuduhan itulah yang kemudian mengantarkan Teuku Markam ke penjara pada tahun 1966. Ia dijebloskan ke dalam sel tanpa ada proses pengadilan. Pertama-tama ia dimasukkan tahanan Budi Utomo, lalu dipindahkan ke Guntur, selanjutnya berpindah ke penjara Salemba Jln Percetakan Negara. Lalu dipindah lagi ke tahanan Cipinang, dan terakhir dipindahkan ke tahanan Nirbaya, tahanan untuk politisi di kawasan Pondok Gede Jakarta Timur. Tahun 1972 ia jatuh sakit dan terpaksa dirawat di RSPAD Gatot Subroto selama kurang lebih dua tahun.

Peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto membuat hidup Teuku Markam menjadi sulit dan prihatin. Ia baru bebas tahun 1974. Ini pun, kabarnya, berkat jasa- jasa baik dari sejumlah teman setianya. Teuku Markam dilepaskan begitu saja tanpa ada konpensasi apapun dari pemerintahan Orba. "Memang betul, saat itu Teuku Markam tidak akan menuntut hak- haknya. Tapi waktu itu ia kan tertindas dan teraniaya," kata Teuku Syauki Markam, salah seorang putra Teuku Markam.

Soeharto selaku Ketua Presidium Kabinet Ampera, pada 14 Agustus 1966 mengambil alih aset Teuku Markam berupa perkantoran, tanah dan lain-lain yang kemudian dikelola PT PP Berdikari yang didirikan Suhardiman untuk dan atas nama pemerintahan RI. Suhardiman, Bustanil Arifin, Amran Zamzami (dua orang terakhir ini adalah tokoh Aceh di Jakarta) termasuk teman-teman Markam. Namun tidak banyak menolong mengembalikan asset PT Karkam. Justru mereka ikut mengelola aset-aset tersebut di bawah bendera PT PP Berdikari. Suhardiman adalah orang pertama yang memimpin perusahaan tersebut. Di jajaran direktur tertera Sukotriwarno, Edhy Tjahaja, dan Amran Zamzami. Selanjutnya PP Berdikari dipimpin Letjen Achmad Tirtosudiro, Drs Ahman Nurhani, dan Bustanil Arifin SH.


Pada tahun 1974, Soeharto mengeluarkan Keppres N0 31 Tahun 1974 yang isinya antara lain penegasan status harta kekayaan eks PT Karkam/PT Aslam/PT Sinar Pagi yang diambil alih pemerintahan RI tahun 1966 berstatus "pinjaman" yang nilainya Rp 411.314.924,29 sebagai penyertaan modal negara di PT PP Berdikari. Kepres itu terbit persis pada tahun dibebaskannya Teuku Markam dari tahanan.

Proyek Bank Dunia
Sekeluar dari penjara, tahun 1974, Teuku Markam mendirikan PT Marjaya dan menggarap proyek-prorek Bank Dunia untuk pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Tapi tidak satupun dari proyek-proyek raksasa yang dikerjakan PT Marjaya baik di Aceh maupun di Jawa Barat, mau diresmikan oleh pemerintahan Soeharto. Proyek PT Marjaya di Aceh antara lain pembangunan Jalan Bireuen - Takengon, Aceh Barat, Aceh Selatan, Medan-Banda Aceh, PT PIM dan lain-lain. Teuku Syauki menduga, Rezim Orba sangat takut apabila Teuku Markam kembali bangkit. Untuk itulah, kata Teuku Syauki, proyek-proyek Markam "dianggap" angin lalu. Teuku Markam meninggal tahun 1985 akibat komplikasi berbagai penyakit di Jakarta. Sampai akhir hayatnya, pemerintah tidak pernah merehabilitasi namanya. Bahkan sampai sekarang.


Powered by Blogger.
Copyright © 2014 Artikel Top Banget All Right Reserved